Oleh: Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘bdullah bin Baz rohimahullah
Fatawa wa Maqalatu Mutanawwi’ah, Syaikh bin Baz. Dikutip dari Fatawa Ulama Baladil Haram, halaman 1719-1718
Penyimpangan yang terjadi pada banyak remaja dan keengganan mereka dari segala macam atribut yang berbau agama, dipengaruhi oleh banyak sebab. Yang paling utama, kedangkalan ilmu agama dan kebodohan mereka terhadap hakikat Islam dan pesonanya, kurangnya perhatian terhadap al Qur’anul Karim, serta minimnya guru yang mempunyai kapasitas ilmu dan skill (yang memadai) untuk menjelaskan hakikat Islam dan kebaikan-kebaikannya kepada para remaja, serta pemaparan secara terperinci menyangkut upaya meraih kebaikan dunia dan akhirat melalui Islam....
Ada juga factor pengaruh lainnya, seperti lingkungan, media massa dan TV serta melancong ke luar negeri (negeri kafir), juga akibat interaksi dengan para para imigran yang membawa aqidah batil dan bermoral menyimpang, serta mempunyai kebodohan yang berlipat. Masih banyak lagi latar belakang yang memicu sikap phobia para remaja terhadap Islam. Mereka justru lebih menyukai ilhad (kekufuran) dan ibahiyyah (permissive).
Dalam kedaan seperti ini, tampak pada kebanyakan mereka kekosongan hatinya dari ilmu yang bermanfaat dan aqidah yang benar, serta munculnya sikap keragu-raguan, syubhat, propaganda menyesatkan, dan syahwat yang memikat. Sehingga pada kebanyakan mereka timbul penyimpangan dan antipati terhadap semua yang berbau agama. Keadaan ini sesuai ungkapan syair di bawah ini:
Jerat nafsu menghampiriku
sebelum kuketahui
Menempati hati kosong,
hingga disana berhasil
berdiam diri
lebih jelas, coba perhatikan firman Allah Ta’ala:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu. (QS. Al Furqon/25: 43-44).
Untuk memberi terapi bagi penyimpangan ini, sifatnya berbeda-beda, tergantung jenis penyakitnya. Yang paling utama, yaitu memberi perhatian kepada al Qur’an dan Sirah Nabawi, memilih guru, direktur dan pengawas yang sholih, kurikulum yang bagus, perbaikan terhadap media-media penerangan di negara-negara Islam, disingkirkannya propaganda permissive dan akhlak yang tidak Islami, berbagai macam ilhad dan kerusakan, jika para pejabat serius dalam mengaku sebagai seorang muslim dan berkeinginan mengarahkan masyarakat dan para generasi muda menuju ke sana.
Solusi lainnya, (perlu) adanya ketetapan yang melarang bepergian ke luar negeri, kecuali dalam keadaan terpaksa, memberikan perhatian terhadap penerangan Islam yang murni, yang berorientasi melalui seluruh jaringan media komunikasi, para guru, para da’I dan para khathib.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan itu semua kepada kita, memperbaiki kepribadian orang-orang yang bertanggung jawab dalam menangani kaum Muslimin dan memerangi hal-hal yang bertentangan dengan Islam, tekad kuat dan usaha yang berkesinambungan.
[Diketik ulang oleh Ummu Fatih untuk http://keluarga-abufatih.blogspot.com dari Majalah As-Sunnah - BAITUNA Edisi 06/Tahun X/1427H/2006M, halaman 08].
Senin, 04 Januari 2010

Mengapa Terjadi Penyimpangan Para Remaja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa selalu memberikan komentar-komentar yang dapat berupa Nasehat-nasehat yang baik dan membangun ya!